Beranda | Artikel
Antara Taqlid, Ijtihad dan Ittiba
Selasa, 18 Juni 2024

DAFTAR ISI

  1. Antara Taqlid dan Ittiba’
  2. Antara Ijtihad dan Taqlid
  3. Taqlid yang Diharamkan
  4. Taqlid yang Wajib
  5. Orang Awam Antara Taqlid dan Ijtihad

Ijtihad dan Fatwa

  1. Ijtihad dan Pemberian Fatwa
  2. Bagaimana Ulama Berijtihad
  3. Bertaklid Kepada Seorang Ulama yang Dikenal Ilmu dan Amanahnya
  4. Siapa yang Mengikuti Ulama Dalam Suatu Masalah Ijtihad, Tindakannya Benar
  5. Taklid Dapat Menghambat Hidayah
  6. Kewajiban Seseorang Awam Untuk Taklid Kepada Ulama Negerinya
  7. Bagaimana Jika Ustadz Indonesia Berbeda Pendapat Dengan Ulama Kibar Saudi???

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Ittiba’ (mengikuti) kebenaran adalah kewajiban setiap manusia sebagaimana Allah wajibkan setiap manusia agar selalu ittiba’ kepada wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya. Allah jadikan wahyu tersebut sebagai petunjuk bagi manusia di dalam kehidupannya.

Tidak ada yang membangkang kepada perintah Allah tersebut kecuali orang-orang yang taqlid kepada nenek moyangnya atau kebiasaan yang berlaku di sekelilingnya atau hawa nafsunya yang mengajak untuk membangkang dari perintah AlIah. Mereka tolak datangnya kebenaran karena taqlid.

Tidak ada satu pun kesesatan kecuali disebabkan taqlid kepada kebatilan yang diperindah oleh iblis sehingga tampak sebagai kebenaran. Inilah sebab kesesatan setiap kaum para rasul yang menolak dakwah para rasul. IniIah sebab kesesatan orang-orang Nashara yang taqlid kepada pendeta-pendeta dan rahib-rahib mereka. Inilah sebab kesesatan setiap kelompok ahli bid’ah yang taqlid kepada pemikiran-pemikiran sesat dan gembong-gembong mereka.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/110596-antara-taqlid-ijtihad-dan-ittiba.html